Rabu, 17 Oktober 2012
Rabu, 10 Oktober 2012
Rabu, 03 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
Rabu, 26 September 2012
Rabu, 19 September 2012
Pagi yg cerah....
Aku terbangun dari tidur ....
Aku melafalkan doaku dan beraharap hari ini ada keajaiban yg menyenangkan bagiku......
Ternyata.....ku salah......
Haaaaaa......
Kebencian semakin merajalelah didalam hatiku.....
Tapi Aku teringat....
Bahwa dalam Agama mangajarkan untuk mengasihi sesama...
Akhirnya Akupun mengambil kesimpulan agar selalu menerima semua yg Aku dapatkan....
Ya TUHAN tolong bantu hamba dalam menghadapi hidup ini.....
Aku terbangun dari tidur ....
Aku melafalkan doaku dan beraharap hari ini ada keajaiban yg menyenangkan bagiku......
Ternyata.....ku salah......
Haaaaaa......
Kebencian semakin merajalelah didalam hatiku.....
Tapi Aku teringat....
Bahwa dalam Agama mangajarkan untuk mengasihi sesama...
Akhirnya Akupun mengambil kesimpulan agar selalu menerima semua yg Aku dapatkan....
Ya TUHAN tolong bantu hamba dalam menghadapi hidup ini.....
Selasa, 18 September 2012
TUGAS ALJABAR
PERSAMAAN GARIS LURUS
X - 3Y =
-3
X - 3(0) = -3
X - 0 =-3
X = -3 + 0
X = -3
X - 3(0) = -3
X - 0 =-3
X = -3 + 0
X = -3
2X + Y = 8
2(-3) + Y = 8
-6 + Y = 8
Y = 8 + 6
Y = 14
2(-3) + Y = 8
-6 + Y = 8
Y = 8 + 6
Y = 14
3X + 2Y = 5
3(-3) + 2Y = 5
-9 + 2Y = 5
2Y = 5 + 9
2Y = 14
Y = 14/2
Y = 7
3(-3) + 2Y = 5
-9 + 2Y = 5
2Y = 5 + 9
2Y = 14
Y = 14/2
Y = 7
TUGAS ALJABAR
NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN
Nilai eigen merupakan
nilai karakteristik suatu matriks. Secara sederhana, nilai eigen merupakan
nilai yang mempresentasikan suatu matriks dalam perkalian dengan suatu vektor,
dapat ditulis sebagai:
di mana A suatu matriks, x merupakan
vektor, dan λ merupakan nilai eigen dari matriks A. Nilai eigen matriks
A dapat dicari dengan
Misalkan diberikan A metriks 3x3 dan vektor x
maka (A-λ)x = 0 dapat ditulis
Untuk mencari nilai λ yang sesuai, terlebih dahulu dihitung determinan dari
(A-λ) dengan metode Sarrus atau ekspansi kofaktor, diperoleh
polinomial yang
didapatkan di atas disebut polinomial karakteristik. Jika dicari dengan
pemfaktoran atau dengan
bantuan Matlab,
diperoleh -λ3+4λ2+4λ-16 = (λ+2)(-λ+2)(λ-4)
sehingga didapatkan ketiga
nilai eigen yaitu λ = 2, λ = -2 dan λ = 4
Cara spesial untuk memperoleh polinomial karakteristik matriks 2x2 dan 3x3
ialah:
☺ 2x2 -> det(A) - λ.trace(A) + λ2
☺ 3x3 -> det(A) - λ.(M11 +
M22 + M33) + λ2.trace(A) - λ3
Vektor Eigen
Vektor eigen(x)
merupakan solusi dari matriks (A-λ) untuk setiap nilai λ yang ada
di mana x ≠ 0. Misalkan pada matriks A tadi mempunyai tiga nilai eigen,
maka vektor eigennya juga ada tiga. Misalkan untuk λ = 2
SPL di
atas dapat diselesaikan dengan metode Gauss atau Gauss-Jordan. Metode Crammer tak dapat digunakan karena matriks di atas
tidak memiliki solusi sejati (determinannya = 0). Jadi kita hanya dapat
memperoleh solusi trivialnya dengan menyatakan a, b, dan c
misalkan dalam c. Dengan metode Gauss, matriks segitiga atas yang
diperoleh setelah melakukan operasi baris elementer (OBE) yaitu:
jika a, b,
c kita nyatakan dalam c, diperoleh
-0,4b - 0,4c
= 0
-10a + 21b
- 9c = 0
dari kedua persamaan
di atas diperoleh b = -c dan a = -3c. Jadi vektor
eigen untuk λ = 2 ialah
untuk λ = -2, jika dicari diperoleh
dan untuk λ = 4
Lampiran:
1. script Matlab untuk mencari polinomial
karakteristik dan nilai eigen
% Polinomial Karakteristik dan Nilai Eigen
clc;
clear all;
A=input('Mariks A = ');
clc;
disp('Matriks A =');
disp(A);
dA=det(A);
[ba,ka]=size(A);
syms L;
for j=1:ka
for i=1:ba
C=A-L*eye(ba);
end
end
disp(C);
disp('polinomial
karakteristik matriks A=');
disp(det(C));
disp('nilai eigen matriks
A=');
disp(eig(A));
TRANSFORMASI LINEAR
Misal V
dan W merupakan ruang vektor, maka fungsi T yang memetakan setiap vektor di V (V disebut domain)
ke vektor di W (W disebut kodomain), T: V ® W disebut transformasi linear bila berlaku dua
syarat berikut:
1. dan
2.
Kedua
syarat tersebut diperlihatkan dengan
gambar berikut. Gambar 9-1 menunjukkan syarat penjumlahan dan gambar 9-2
menunjukkan syarat perkalian dengan skalar.
Gambar 9.1
Gambar 9.2
TUGAS ALJABAR
RUANG VEKTOR REAL
Suatu ruang vektor
adalah suatu himpunan objek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan
dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing-masing menghasilkan anggota lain
dalam himpunan itu.
v Operasi perkalian skalar adalah suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada V dengan suatu objek ku, yang disebut kelipatan skalar dari u oleh k.
Jadi, jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua objek u, v, w pada V dan semua skalar k dan l, maka V dapat disebut sebagai ruang vektor dan objek-objek pada V sebagai vektor.
Aksioma-Aksioma Sebagai berikut:
(1)
Jika u dan v adalah objek-objek pada V, maka u + v berada pada V.
(2) u + v = v + u
(2) u + v = v + u
(3) u + (v + w) = (u + v) + w
(4) Terdapat suatu objek 0 di V, disebut vektor nol sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua V.
(5) Untuk setiap u di V, terdapat suatu objek -u di V, disebut negatif u, sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0
(6) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang objek di V, maka ku terdapat di V.
(7) k(u + v) = ku + kv
(8) (k + l)u = ku + lu
(9) k(lu) = (kl)(u)
(10) lu = u
(4) Terdapat suatu objek 0 di V, disebut vektor nol sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua V.
(5) Untuk setiap u di V, terdapat suatu objek -u di V, disebut negatif u, sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0
(6) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang objek di V, maka ku terdapat di V.
(7) k(u + v) = ku + kv
(8) (k + l)u = ku + lu
(9) k(lu) = (kl)(u)
(10) lu = u
Skalar dapat berupa bilangan
real atau bilangan kompleks, tergantung pada aplikasinya.
v Ruang vektor kompleks adalah ruang vektor di mana skalar-skalarnya adalah bilangan kompleks
v Ruang vektor kompleks adalah ruang vektor di mana skalar-skalarnya adalah bilangan kompleks
v Ruang vektor real adalah ruang vektor di mana
skalar-skalarnya adalah bilangan real
Contoh 1 :
Rn adalah suatu ruang
vektor.
v Himpunan V = Rn dengan operasi-operasi standar
penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada bab ruang dimensi n
Euclide,v Tiga kasus khusus paling penting dari Rn adalah
1)
R (bilangan real)
2)
R2 (vektor pada bidang)
3)
R3 (vektor pada ruang berdimensi
Contoh 2 :
Ruang Vektor Matrik 2 x 2
Himpunan V
dari semua matriks 2 x 2 dengan entri-entri real adalah suatu ruang vektor jika
penjumlahan vektor didefinisikan sebagai penjumlahan matriks dan perkalian
skalar vektor didefinisikan sebagai perkalian skalar matriks.
VEKTOR R2 DAN R3
VEKTOR PADA BIDANG DATAR
Vektor
dan Notasinya
Suatu vektor ialah suatu
besaran yang mempunyai besar dan arah. Dengan demikian maka dua vektor yang
mempunyai besar dan arah yang sama, maka dua vektor tersebut adalah sama, tanpa
memandang di mana vektor tersebut berada.
Suatu vektor digambarkan dengan suatu
anak panah di mana panjangnya anak panah menyatakan besarnya vektor dan arah
anak panahmenunjukkan arah dari vektor.
1.
Vektor
pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)
Di dalam bidang
datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1)
dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam
bentuk komponen :
Vektor dalam bidang
datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :
-
Kombinasi linear vektor satuan i, j ,= xi + yj.
-
Koordinat
kartesius, yaitu : (a1,
a2).
-
Koordinat
kutub,
A. Ruang Lingkup Vektor
1. Kesamaan Dua Vektor
Dua
buah vektor dan dikatakan sama apabila keduanya
mempunyai
besar (panjang) dan arah yang sama.
Diperoleh: =
2. Vektor Negatif
Vektor
negatif dari adalah vektor yang
besarnya sama dengan
vektor
tetapi arahnya
berlawanan dan ditulis -.
Diperoleh:
= -.
3. Vektor Nol
Vektor nol adalah
vektor yang besar / panjangnya nol dan arahnya tak tentu. Pada sistem koordinat
kartesius vektor nol digambarkan berupa titik. Di ruang dimensi dua vektor nol
dilambangkan dengan = .
4. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah
vektor yang titik pangkalnya terletak pada pusat koordinat O(0,0) dan titik
ujungnya berada pada koordinat lain. Vektor
posisi pada R2 dari titik A(x,y) dinyatakan sebagai kombinasi linear
vektor satuan sebagai berikut :
Penulisan vektor dan menyatakan
vektor satuan pada sistem koordinat. Vektor satuan adalah vektor
yang searah dengan sumbu X positif dan besarnya 1 satuan. Vektor satuan adalah vektor
yang searah dengan sumbu Y positif dan besarnya 1 satuan.
5.
Modulus atau Besar Vektor atau Panjang vektor
6. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah
vektor yang mempunyai panjang (besar) 1 satuan. Vektor satuan dapat ditentukan
dengan cara membagi vektor tersebut dengan besar (panjang) vektr semula.
Vektor satuan dari vektor dirumuskan: .
B. Operasi Hitung Vektor di
R2
1.
Operasi Penjumlahan Vektor
Penjumlahan
dua vektor dapat dikerjakan dalam dua cara yaitu cara grafis dan analitis.
a.
Cara Grafis
b. Cara Analitis
1) Apabila kedua vektor
diketahui mengapit sudut tertentu , maka dapat digunakan perhitungan dengan
memakai rumus aturan cosinus seperti pada trigonometri.
2) Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius)
maka penjumlahan dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.
2. Pengurangan Vektor
Memperkurangkan
vektor dari vektor didefinisikan
sebagai menjumlahkan vektor negatif
Apabila vektor
disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka pengurangan dapat
dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponennya.
3. Perkalian Vektor
dengan Skalar
Jika suatu vektor dan m
adalah skalar (bilangan nyata), maka m atau m adalah suatu vektor dengan kemungkinan :
a.
Jika m > 0 maka m adalah vektor yang
besarnya m kali dan searah dengan .
b.
Jika m < 0 maka m adalah vektor yang
besarnya m kali dan arahnya
berlawanan dengan .
c.
Jika m = 0 maka m adalah nektor nol.
b. Vektor diberikan dalm bentuk kmponen
Apabila titik-titik
dalam vektor dapat dinyatakan sebagai perkalian vektor yang lain, titik-titik
itu disebut kolinier (segaris).
4. Perkalian Dua vektor
Operasi perkalian pada vektor dapat dikerjakan melalui dua cara sebagai berikut :
a. Sudut antara kedua vektor diketahui
Diberikan vektor =(a1,
a2), =(b1,
b2) dan sudut yang dibentuk oleh vektor dan adalah a. Perkalian antara vektor dan
Contoh:
Tentukan hasil kali kedua vektor = dan = serta sudut antara
kedua vektor adalah 60°!
Jawab:
Diketahui dua buah vektor sebagai berikut :
= ® a1
= 6 dan a2 = 1
|| = =
= ® b1 = 3 dan b2 = 6
|| = =
. = ïï.ïï. Cos a
= .Cos 60°
= .
=
Jadi, hasil
kali kedua vektor adalah .
b.
Sudut antara kedua vektor tidak diketahui
Diberikan
vektor =(a1,
a2) dan =(b1,
b2). Hasil kali kedua vektor dirumuskan sebagai berikut :
|
b1 = 3 dan b2 = -2
. = a1b1
+ a2b2
= 5.3 + 7(-2)
= 15 + (-14)
= 1
Sementara
itu, dari dua buah vektor pada sistem koordinat kartesius dapat kita cari besar
sudut yang dibentuk oleh kedua vektor
VEKTOR PADA BANGUN RUANG
2. Vektor pada Ruang
(Dimensi 3)
Untuk
menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang (R3) dapat
digunakan sistem sumbu koordinat siku-siku X, Y dan Z dengan masing-masing
sumbu saling tegak lurus dan berpotongan di sebuah titik O yang disebut pusat
sumbu koordinat.
a. = Xp + Yp + Zp merupakan
bentuk kombinasi linear dari , , . Dengan , , merupakan
vektor satuan dalam koordinat ruang ( = vektor
satuan pada sumbu X, = vektor
satuan pada sumbu Y dan = vektor
satuan pada sumbu Z).
b. = merupakan bentuk
kmponen vektor.
A.
Ruang Lingkup Vektor
1. Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang
berpangkal di O(0,0,0) dan berujung di titik P(x,y,z). Secara aljabar vektor dapat ditulis
sebagai berikut :
= atau = (x,y,z)
Vektor = (x,y,z) pada
dimensi tiga dapat dinyatakan sebagaikombinasi linear dari vektor satuan , , sebagai
berikut :
= = x + y + z
Sebuah vektor dengan
koordinat titik pangkal A (x1, y1, z1) dan
koordinat titik ujung B (x2,
y2, z2) memiliki vektor posisi sebagai berikut :
=
2. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang
mempunyai panjang 1 satuan. Vektor satuan dari vektor didefinisikan
vektor dibagi dengan
besar vektor sendiri, yang
dirumuskan dengan :
3. Modulus Vektor
Misalnya = = a1 + a2 + a3, panjang vektor dinotasikan || dengan
|| = .
Jika diketahui
vektor dengan koordinat
titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2,
z2) maka modulus/besar/panjang vektor dapat dinyatakan
sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
ïï =
6. Vektor Nol
Vektor nol
adalah vektor yang besar / panjangnya nol satuan dan arahnya tak tentu (berupa
titi).
Vektor nol pada dimensi 3 dilambangkan
dengan = (0,0,0) atau = .
B. Operasi Hitung Vektor di
R3
1. Penjumlahan Vektor dalam Ruang
a. Jika dua
vektor = dan vektor = adalah
vektor-vektor tidak nol di R3 maka
operasi penjumlahannya didefinisikan
sebagai berikut :
+ = + =
b.
Jika vektor = a1 + a2 + a3 dan
vektor = b1 + b2 + b3 maka
operasi
penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :
+ = (a1
+ b1) + (a2
+ b2) + (a3
+ b3)
Contoh:
Hitunglah
jumlah dari dua buah vektor berikut !
a. = dan =
b. = 2 + -
4 dan = 3 +
5 +
Jawab:
a. + = + =
b. + = (2 + 3) +
(1 + 5) +
(-4 + 1) = 5 +
6 -
3
2.
Selisih Dua Vektor pada R3
a. Jika dua vektor = dan vektor = maka operasi
pengurangan kedua vektor
didefinisikan
sebagai berikut :
- = - =
b. Jika vektor = a1 +
a2 +
a3 dan vektor = b1 +
b2 +
b3 maka operasi
pengurangan kedua vektor didefinisikan
sebagai berikut :
- = (a1
- b1) + (a2
- b2) + (a3
- b3)
Contoh:
Hitunglah - jika :
a. = dan =
b.
= 8 +
6 +
9 dan = 3 +
5 +
2
Jawab:
a. - = - =
b. - = (8 - 3) + (6 - 5) + (9 - 2) = 5 + + 7
3. Perkalian Skalar dengan Vektor
a. Hasil kali vektor
= dengan suatu
skalar c didefinisikan sebagai berikut :
b. Hasil kali vektor
= a1 + a2 + a3 dengan skalar c
didefinisikan sebagai berikut:
c. = c.a1 + c.a2 + c.a3
Contoh:
1. Diberikan vektor = , maka 3. =
2. Diberikan vektor = 2 + - 3, maka 4. = 4.2 + 4. - 4.3 = 8 + 4 -12
4. Perkalian Skalar Dari Dua Vektor / Perkalian Titik
(Dot Product)
Perkalian skalar
dari dua vektor dan didefinisikan
dengan rumus :
|
Apabila a = 0° maka . = ïï.ïï
Apabila a = 90° maka . = 0
Apabila a = 180° maka . = -ïï.ïï
Apabila vektor
dinyatakan dalam bentuk komponen :
= dan =
Diperoleh
:
|
Contoh:
1.
Hitunglah perkalian skalar antara = 2 +
3 +
5 dan = 2 + +
3
Jawab:
. = a1b1
+ a2b2 + a3b3
= 2.2 + 3.1
+ 5.3 = 4 + 3 + 15 = 22
2. Jika = dan = , hitunglah . !
Jawab:
. = 1 . 2 + 3 . 1 +
5 . 6
= 2 + 3 + 30 = 35
3. Hitunglah . jika diketahui ïï = 3, ïï = 4 dan sudut antara dan adalah 60° !
Jawab:
. = ïï.ïï. Cos 60°
= 3 . 4 . = 6
5. Sudut Antara Dua
Vektor
Dari definisi : . = ïï.ïï. Cos a
. = a1b1
+ a2b2 + a3b3
Diperoleh :
|
Contoh:
Hitunglah besar
sudut di antara = +
2 +
2 dan = 2 +
3 -
6 !
Jawab:
Cos a =
=
=
Dari daftar diperoleh a = 180° - 79° = 101°
6. Perkalian
Vektor Dari Dua Vektor / Perkalian Silang ( Cross Product)
Apabila vektor disajikan dalam bentuk = a1 + a2 + a3 dan = b1 + b2 + b3 maka:
|
Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan aturan Sarrus atau Cramer
Contoh:
Diketahui vektor = 2 + 3 + 2 dan vektor = 3 + 2 - 3.
Tentukan x !
Jawab:
x =
=
i - j + k
= (-9 – 4)i – (-6 – 6)j + (4 – 9)k
= -13i + 12j – 5k
Ø
N-Vektor
Vektor di dalam n-Ruang Definisi : Jika n adalah
sebuah integer positif, sebuah n- grup topel adalah sekuens dari n bilangan
real (a1.a2.....an). Set dari semua grup yang
terdiri dari n- grup topel dinamakan n-ruangdan dituliskan sebagai Rn.
Jika n = 2 atau 3, sudah menjadi kebiasaan untuk
menggunakan istilah grup pasangan dan grup dari tiga secara respektif, daripada
2-grup topel atau 3- grup topel. Keitka n = 1, setiap n – grup topel terdiri
dari satu bilangan real, sehingga R1 bisa dilihat sebagai set dari bilangan
real. Kita akan menuliskan R daripada R1 pada set ini.
Mungkin kita telah mmepelajari dalam bahan 3-ruang
symbol dari (a1, a2, a3) mempunyai dua
interpretasi geometris yang berbeda : ini bisa diinterpretasikan sebagai
titik, yang dalam kasus ini a2, a2, a3
merupakan koordinat, atau ini bisa diinterpretasikan sebagai vector, dimana a1,
a2, a3 merupakan komponen vector. Selanjutnya kita bisa
melihat bahwa n – grup topel (a1, a2, ...., an)
bisa dilihat sebagai antara sebuah “poin umum” atau “vector umum”- perbedaan
antara keduanya tidak penting secara matematis. Dan juga kita bisa
menjelaskan 5- topel (-2, 4, 0 ,1 ,6) antara poin dalam R5 atau vector pada R5.
u1 = v1 u2 = v2
un = vn
Penjumlahan u + v
didefinisikan oleh
u + v = (u1 + v1, u2 + v2,
...., un + vn)
Dan jika k adalah konstanta
scalar, maka perkalian scalar ku didefinisikan oleh
ku = (k u1, k u2,...,k un)
Operasi dari pertambahan dan
perkalian scalar dalam definisi ini disebut operasi standar untuk Rn Vektor nol
dalam Rn didenotasikan oleh 0 dan difenisikan ke vektor
0 = (0, 0,...., 0)
Jika u = (u1, u2, ...., un) dalam
setiap vector dalam Rn, maka negative (atau invers aditif) dari u dituliskan
oleh –u dan dijelaskan oleh
-u = (-u1, -u2, ...., -un)
Perbedaan dari vector dalam
Rn dijelaskan oleh
v – u = v + (-u)
atau, dalam istilah
komponen,
v – u = (v1-u1, v2-u2, ...., vn-un)
Sifat-sifat dari vektor dalam
jika , , dan adalah vektor dalam sedangkan k dan m
adalah skalar, maka :
(a) u + v = v
+ u
(b) u + 0 = 0
+ u = u
(c) u + (v + w)
= (u + v) + w
(d) u + (-u) =
0 ; berarti, u - u = 0
(e) k (m u)
= (k m) u
(f) k (u + v)
= k u + k v
(g) (k + m) u
= k u + m u
(h) 1u = u
Perkalian dot product didefinisikan sebagai
Langganan:
Postingan (Atom)