Selasa, 18 September 2012

VEKTOR R2 DAN R3


VEKTOR PADA BIDANG DATAR
Vektor dan Notasinya
Suatu vektor ialah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Dengan demikian maka dua vektor yang mempunyai besar dan arah yang sama, maka dua vektor tersebut adalah sama, tanpa memandang di mana vektor tersebut berada.
        
Suatu vektor digambarkan dengan suatu anak panah di mana panjangnya anak panah menyatakan besarnya vektor dan arah anak panahmenunjukkan arah dari vektor.


1.                  Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
  


Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :
-          Kombinasi linear vektor satuan i, j ,= xi + yj.
-          Koordinat kartesius, yaitu :   (a1, a2).
-          Koordinat kutub,

A.   Ruang Lingkup Vektor
1. Kesamaan Dua Vektor
                                                 
                                              Dua buah vektor  dan dikatakan sama apabila keduanya
                                          mempunyai besar (panjang) dan arah yang sama.
                                                Diperoleh:  =

2. Vektor Negatif
                                     
                                                Vektor negatif dari  adalah vektor yang besarnya sama dengan
                                          vektor  tetapi arahnya berlawanan dan ditulis -.
                                                Diperoleh:  = -.
3. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol dan arahnya tak tentu. Pada sistem koordinat kartesius vektor nol digambarkan berupa titik. Di ruang dimensi dua vektor nol dilambangkan dengan  = .

4. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah vektor yang titik pangkalnya terletak pada pusat koordinat O(0,0) dan titik ujungnya berada pada koordinat lain.  Vektor posisi pada R2 dari titik A(x,y) dinyatakan sebagai kombinasi linear vektor satuan sebagai berikut :
    
Penulisan vektor  dan  menyatakan vektor satuan pada sistem koordinat. Vektor satuan  adalah vektor yang searah dengan sumbu X positif dan besarnya 1 satuan. Vektor satuan  adalah vektor yang searah dengan sumbu Y positif dan besarnya 1 satuan.


5. Modulus atau Besar Vektor atau Panjang vektor

6. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang (besar) 1 satuan. Vektor satuan dapat ditentukan dengan cara membagi vektor tersebut dengan besar (panjang) vektr semula.
Vektor satuan dari vektor  dirumuskan: .


B.   Operasi Hitung Vektor di R2
1. Operasi Penjumlahan Vektor
Penjumlahan dua vektor dapat dikerjakan dalam dua cara yaitu cara grafis dan analitis.
a.         Cara Grafis

b.   Cara Analitis
1) Apabila kedua vektor diketahui mengapit sudut tertentu , maka dapat digunakan perhitungan dengan memakai rumus aturan cosinus seperti pada trigonometri.
                  

2) Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka penjumlahan dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.
     

2. Pengurangan Vektor
Memperkurangkan vektor  dari vektor  didefinisikan sebagai menjumlahkan vektor negatif 
Apabila vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka pengurangan dapat dilakukan dengan mengurangkan komponen-komponennya.

3. Perkalian Vektor dengan Skalar
Jika  suatu vektor dan m adalah skalar (bilangan nyata), maka m atau m adalah suatu vektor dengan kemungkinan :
a.    Jika m > 0 maka m    adalah vektor yang besarnya m kali    dan searah dengan  .
b.   Jika m < 0 maka m   adalah vektor yang besarnya m kali  dan arahnya berlawanan  dengan .
c.    Jika m = 0 maka m     adalah nektor nol.







b.   Vektor diberikan dalm bentuk kmponen

Apabila titik-titik dalam vektor dapat dinyatakan sebagai perkalian vektor yang lain, titik-titik itu disebut kolinier (segaris).
4. Perkalian Dua vektor
Operasi perkalian pada vektor dapat dikerjakan melalui  dua cara sebagai berikut :

a.   Sudut antara kedua vektor diketahui
Diberikan vektor  =(a1, a2),  =(b1, b2) dan sudut yang dibentuk oleh vektor  dan  adalah a. Perkalian antara vektor  dan  

Contoh:
Tentukan hasil kali kedua vektor  =  dan  =  serta sudut antara kedua vektor adalah 60°!

Jawab:
Diketahui dua buah vektor sebagai berikut :
 =  ® a1 = 6 dan a2 = 1

|| = =
 = ® b1 = 3 dan b2 = 6

|| = =
. = ïï.ïï. Cos a
= .Cos 60°
= .
=
Jadi, hasil kali kedua vektor adalah .

b.   Sudut antara kedua vektor tidak diketahui
Diberikan vektor  =(a1, a2) dan  =(b1, b2). Hasil kali kedua vektor dirumuskan sebagai berikut :



b1 = 3 dan b2 = -2
   . = a1b1 + a2b2
     = 5.3 + 7(-2)
                                                   = 15 + (-14)
                                                   = 1


Sementara itu, dari dua buah vektor pada sistem koordinat kartesius dapat kita cari besar sudut yang dibentuk oleh kedua vektor




VEKTOR PADA BANGUN RUANG

2.     Vektor pada Ruang (Dimensi 3)
Untuk menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang (R3) dapat digunakan sistem sumbu koordinat siku-siku X, Y dan Z dengan masing-masing sumbu saling tegak lurus dan berpotongan di sebuah titik O yang disebut pusat sumbu koordinat.

a.  = Xp + Yp + Zp merupakan bentuk kombinasi linear dari , , . Dengan , ,    merupakan vektor satuan dalam koordinat ruang ( = vektor satuan pada sumbu X,  = vektor satuan pada sumbu Y dan  = vektor satuan pada sumbu Z).

b.   =  merupakan bentuk kmponen vektor.


A.   Ruang Lingkup Vektor
1. Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor  yaitu vektor yang berpangkal di O(0,0,0) dan berujung di titik P(x,y,z). Secara aljabar vektor  dapat ditulis sebagai berikut :
 =  atau  = (x,y,z)


Vektor  = (x,y,z) pada dimensi tiga dapat dinyatakan sebagaikombinasi linear dari vektor satuan , ,  sebagai berikut :
         =  =  x + y + z


Sebuah vektor  dengan koordinat titik pangkal A (x1, y1, z1) dan koordinat titik ujung      B (x2, y2, z2) memiliki vektor posisi sebagai berikut :
        =



2. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan. Vektor satuan dari vektor  didefinisikan vektor  dibagi dengan besar vektor  sendiri, yang dirumuskan dengan :   


3. Modulus Vektor
Misalnya   =   = a1 + a2 + a3,  panjang vektor  dinotasikan || dengan  


              || = .

Jika diketahui vektor  dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka modulus/besar/panjang vektor  dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :

        ïï =




6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol satuan dan arahnya tak tentu (berupa titi).
Vektor nol pada dimensi 3 dilambangkan dengan  = (0,0,0) atau  = .


B.     Operasi Hitung Vektor di R3
1. Penjumlahan Vektor dalam Ruang
a. Jika dua vektor  =  dan vektor  =  adalah vektor-vektor tidak nol di R3 maka 


operasi penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :

       +  =  +  =          



b. Jika vektor  = a1 + a2 + a3 dan vektor  = b1 + b2 + b3 maka operasi

 penjumlahannya didefinisikan sebagai berikut :

             +  = (a1 + b1) + (a2 + b2) + (a3 + b3)

Contoh:
Hitunglah jumlah dari dua buah vektor berikut !
a.  =  dan  =



b.  = 2 +  - 4 dan  = 3 + 5 +

Jawab:
a.  +  =  +  =



b.  +  = (2 + 3) + (1 + 5) + (-4 + 1)  = 5 + 6 - 3


2. Selisih Dua Vektor pada R3
a. Jika dua vektor  =  dan vektor  =  maka operasi pengurangan kedua vektor   


didefinisikan sebagai berikut :
       -  =  -  =          



b. Jika vektor  = a1 + a2 + a3 dan vektor  = b1 + b2 + b3 maka operasi pengurangan kedua vektor  didefinisikan sebagai berikut :
             -  = (a1 - b1) + (a2 - b2) + (a3 - b3)

Contoh:
Hitunglah  -  jika :
a.  =  dan  =



b.  = 8 + 6 + 9 dan  = 3 + 5 + 2

Jawab:
a.  -  =  -  =



b.  -  = (8 - 3) + (6 - 5) + (9 - 2)  = 5 +  + 7


3. Perkalian Skalar dengan Vektor
a. Hasil kali vektor  =  dengan suatu skalar c didefinisikan sebagai berikut :
              

   

b. Hasil kali vektor  = a1 + a2 + a3 dengan skalar c didefinisikan sebagai berikut:
                 


c.  = c.a1 + c.a2 + c.a3

Contoh:
1. Diberikan vektor  = , maka 3.  =


2. Diberikan vektor  = 2 +  - 3, maka 4.  = 4.2 + 4. - 4.3 = 8 + 4 -12


4. Perkalian Skalar Dari Dua Vektor / Perkalian Titik (Dot Product)
Perkalian skalar dari dua vektor  dan   didefinisikan dengan rumus :  


. = ï
ï.ïï. Cos a
 
 
        



Apabila a = 0° maka . = ïï.ïï
Apabila a = 90° maka . = 0
Apabila a = 180° maka . = -ïï.ïï

Apabila vektor dinyatakan dalam bentuk komponen :
         =  dan  =


Diperoleh : 


. = a1b1 + a2b2 + a3b3
 
 
       

Contoh:
1. Hitunglah perkalian skalar antara  = 2 + 3 + 5 dan  = 2 +  + 3
Jawab:
. = a1b1 + a2b2 + a3b3
                    = 2.2 + 3.1 + 5.3 = 4 + 3 + 15 = 22
2. Jika  =  dan  = , hitunglah . !
    Jawab:
    .  = 1 . 2 + 3 . 1 + 5 . 6
                = 2 + 3 + 30 = 35

3. Hitunglah . jika diketahui ïï = 3, ïï = 4 dan sudut antara dan  adalah    60° !
    Jawab:
    . = ïï.ïï. Cos 60°
             = 3 . 4 .  = 6

5. Sudut Antara Dua Vektor
Dari definisi :    . = ïï.ïï. Cos a
. = a1b1 + a2b2 + a3b3
Diperoleh :




                Cos a =
 
 






Contoh:
Hitunglah besar sudut di antara  =  + 2 + 2 dan  = 2 + 3 - 6 !

Jawab:
Cos a    =
             =
             =
Dari daftar diperoleh a = 180° - 79° = 101°


6. Perkalian Vektor Dari Dua Vektor / Perkalian Silang ( Cross Product)
Apabila vektor  disajikan dalam bentuk  = a1 + a2 + a3 dan  = b1 + b2 + b3 maka:




                         x  =
 
 






Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan aturan Sarrus atau Cramer


Contoh:
Diketahui vektor  = 2 + 3 + 2 dan vektor  = 3 + 2 - 3.
Tentukan  x  !



Jawab:
 x          =
                    = i - j + k
                    = (-9 – 4)i – (-6 – 6)j + (4 – 9)k
                    = -13i + 12j – 5k



Ø      N-Vektor
Vektor di dalam n-Ruang Definisi : Jika n adalah sebuah integer positif, sebuah n- grup topel adalah sekuens dari n bilangan real (a1.a2.....an). Set dari semua grup yang terdiri dari n- grup topel dinamakan n-ruangdan dituliskan sebagai Rn.
Jika n = 2 atau 3, sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan istilah grup pasangan dan grup dari tiga secara respektif, daripada 2-grup topel atau 3- grup topel. Keitka n = 1, setiap n – grup topel terdiri dari satu bilangan real, sehingga R1 bisa dilihat sebagai set dari bilangan real. Kita akan menuliskan R daripada R1 pada set ini.
Mungkin kita telah mmepelajari dalam bahan 3-ruang symbol dari (a1, a2, a3) mempunyai dua interpretasi geometris yang berbeda : ini bisa diinterpretasikan sebagai titik, yang dalam kasus ini a2, a2, a3 merupakan koordinat, atau ini bisa diinterpretasikan sebagai vector, dimana a1, a2, a3 merupakan komponen vector. Selanjutnya kita bisa melihat bahwa n – grup topel (a1, a2, ...., an) bisa dilihat sebagai antara sebuah “poin umum” atau “vector umum”- perbedaan antara keduanya tidak penting secara matematis. Dan juga kita bisa menjelaskan 5- topel (-2, 4, 0 ,1 ,6) antara poin dalam R5 atau vector pada R5.
u1 = v1 u2 = v2 un = vn

Penjumlahan u + v didefinisikan oleh

u + v = (u1 + v1, u2 + v2, ...., un + vn)
Dan jika k adalah konstanta scalar, maka perkalian scalar ku didefinisikan oleh

ku = (k u1, k u2,...,k un)
Operasi dari pertambahan dan perkalian scalar dalam definisi ini disebut operasi standar untuk Rn Vektor nol dalam Rn didenotasikan oleh 0 dan difenisikan ke vektor

0 = (0, 0,...., 0)
Jika u = (u1, u2, ...., un) dalam setiap vector dalam Rn, maka negative (atau invers aditif) dari u dituliskan oleh –u dan dijelaskan oleh

-u = (-u1, -u2, ...., -un)
Perbedaan dari vector dalam Rn dijelaskan oleh

v – u = v + (-u)
atau, dalam istilah komponen,

v – u = (v1-u1, v2-u2, ...., vn-un)
Sifat-sifat dari vektor dalam R^n
jika \mathbf{u} = u_{1}, u_{2},..., u_{n}, \mathbf{v} = v_{1}, v_{2},..., v_{n}, dan \mathbf{w} = w_{1}, w_{2},..., w_{n}adalah vektor dalam R^nsedangkan k dan m adalah skalar, maka :
(a) u + v = v + u
(b) u + 0 = 0 + u = u
(c) u + (v + w) = (u + v) + w
(d) u + (-u) = 0 ; berarti, u - u = 0
(e) k (m u) = (k m) u
(f) k (u + v) = k u + k v
(g) (k + m) u = k u + m u
(h) 1u = u

Perkalian dot product \mathbf{u}\cdot\mathbf{v}didefinisikan sebagai

\mathbf{u}\cdot\mathbf{v} = u_{1}v_{1} + u_{2}v_{2} + \cdots + u_{n}v_{n}

7 komentar: